KoTaK_PeNsiL

Selasa, 10 Agustus 2010

Motivasi Kerja, Kinerja, Hasil (Capaian), dan Kenyataan...

     Menurut Siagian (1989), yang dimaksud dengan motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian dan keterampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi.
     Dari pengertian tersebut, diketahui bahwa motivasi dapat bersumber dari dalam diri seseorang yang sering kali dikenal dengan istilah motivasi internal atau motivasi intrinsik dan dapat pula bersumber dari luar diri orang yang bersangkutan yang dikenal dengan istilah motivasi eksternal atau ekstrinsik. Faktor-faktor motivasi itu, baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik, dapat positif dan dapat pula negatif. Positif contohnya seseorang yang berhasil melaksanakan kewajibannya dengan memuaskan akan meresa terdorong untuk dapat bekerja lebih keras lagi di masa yang akan datang sehingga ia dapat meraih keberhasilan yang lebih besar dalam kariernya. Negatif contohnya seseorang yang kurang berhasil melaksanakan tugasnya mendapatkan teguran dari atasannya, teguran tersebut dijadikan dorongan oleh orang tersebut untuk memperbaiki kekurangan agar situasi kekurangberhasilan tersebut tidak terulang kembali (Siagian, 1989).
     Saat seseorang telah memiliki motivasi kerja yang baik yaitu: mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian dan keterampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi, secara tidak langsung dia pun memiliki kinerja yang "baik" terlihat dari hasil kerjanya dimana tujuan organisasi tercapai karena pekerjaan yang telah dilakukannya. Namun apa yang terjadi dengan "hasil" yang ia peroleh dari apa yang telah dilakukan. Kadangkala kita masih menemukan adanya "ketidaksesuaian" antara kinerja dan imbalan. Sebagai contoh imbalan yang diperoleh orang dengan kinerja tinggi justru lebih kecil dari imbalan "orang lain" yang kinerjanya lebih rendah, atau apa yang semestinya dia peroleh justru dinikmati oleh orang lain. Hal tersebut karena ada faktor "x". Apa sajakah faktor "x" tersebut? Dan mengapa semuanya bisa terjadi? Jawabnya ada pada masing-masing individu pemimpin. Sudahkah Anda menjadi pemimpin yang baik, adil, bijaksana, dan "bersih"?? Jangan sampai "ketidaksesuaian" tersebut terjadi dimana Anda sebagai Pemimpinnya, karena seorang pemimpin merupakan salah satu faktor motivasi ekstrinsik bagi bawahannya dalam bekerja. "Ketidaksesuaian" itu akan membuat Anda kehilangan "aset yang berharga" yang selama ini terabaikan.

Label: